Kebutuhan
masyarakat Indonesia akan layanan keuangan saat ini tidak dapat
dipungkiri lagi, baik masyarakat kota maupun pelosok. “Bagaimana mungkin
dari rumah bisa mengirim uang? Apa bisa mengambil uang kalau tidak dari
bank?” Pertanyaan tersebut dilontarkan saudara kita yang berada di
Merauke dan Makassar saat peluncuran Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam
Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI). Hal ini menunjukkan bahwa
bisnis mengelola uang adalah bisnis kepercayaan yang perlu dibangun di
masyarakat, baik dari segi ketersediaan akses maupun edukasi. Bagaimana
LAKU PANDAI dapat menjawab kebutuhan kita semua?
Konsep
sederhana LAKU PANDAI adalah
pemilihan dan pelatihan kepada nasabah yang dipilih oleh bank pelaksana LAKU PANDAI menjadi agen-agen penyedia layanan. Selain itu, agen juga dibekali cara-cara memberikan pemahaman untuk menabung dan bertransaksi. Dengan demikian, kegigihan agen diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan saudara kita di pelosok untuk memanfaatkan layanan keuangan (keuangan inklusif).
pemilihan dan pelatihan kepada nasabah yang dipilih oleh bank pelaksana LAKU PANDAI menjadi agen-agen penyedia layanan. Selain itu, agen juga dibekali cara-cara memberikan pemahaman untuk menabung dan bertransaksi. Dengan demikian, kegigihan agen diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan saudara kita di pelosok untuk memanfaatkan layanan keuangan (keuangan inklusif).
“Awalnya
tidak ada yang percaya kalau ada ‘bank’ di rumah saya, ternyata pas ada
yang mau transfer dan berhasil, baru banyak yang percaya. Tengah malam,
ada yang kehabisan pulsa atau mau nyetor juga tetap saya bukakan pintu.
Tak ada libur di Sabtu dan Minggu”, kata Hamsinah, agen LAKU PANDAI BRI di Merauke.
Saat
ini, OJK bersama 17 bank dan 350.000 agen diyakini dapat menjangkau 75%
wilayah Nusantara. Adapun bank-bank yang sudah meluncurkan program LAKU
PANDAI antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Papua dan PT Bank
Mandiri Tbk di Makassar. Ada juga PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk (BTPN) yang melayani saudara kita di Lubuk Pakam Sumatera Utara, PT
Bank Central Asia Tbk (BCA) di Grobogan, PT Bank Negara Indonesia Tbk di
Bima, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk di Palangkaraya.
“Fungsi agen tidak hanya meningkatkan akses jasa keuangan, tetapi juga memperluas edukasi keuangan kepada masyarakat”, kata Kusumaningtuti S. Setiono.
Beliau
menilai program ini menjadi revolusioner, sebab edukasi masyarakat
melalui agen juga diperkirakan akan lebih efisien. Ke depannya, fokus
edukasi bank berkomitmen untuk mendorong masyarakat agar semakin
terbiasa dengan kebiasaan baru dalam berbank. Hal ini didukung oleh bank
dengan menyediakan produk-produk laku mikro yang mencakup saving, loan, investasi, hingga asuransi, termasuk akses dan edukasi masyarakat untuk perbankan syariah.
LAKU PANDAI akan mengubah peta industri perbankan di Indonesia. Ini akan menjadi game changing untuk para institusi dan life changing untuk kita semua, masyarakat Indonesia. Sudah siapkah Anda mendukung program LAKU PANDAI?
Layanan Keuangan Tanpa Kantor (LAKU PANDAI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar